loucastle.com – Kalau kamu kerja di dunia IT, apalagi bagian keamanan siber, pasti pernah dengar istilah Teknologi SIEM. Tapi buat yang masih baru atau belum familiar, yuk kita bahas bareng. Biar nggak sekadar tahu istilah, tapi juga paham fungsinya.
SIEM sendiri adalah singkatan dari Security Information and Event Management. Dalam bahasa gampangnya, ini adalah sistem yang bantu tim IT buat ngumpulin, menganalisis, dan memonitor data log dari berbagai sumber. Tujuannya? Supaya bisa deteksi ancaman keamanan lebih cepat dan akurat.
Baca Juga: Perjalanan Karier Lisa, Jennie, Rosé, Jisoo
Apa Sebenarnya Teknologi SIEM Itu?
Coba bayangkan jaringan komputer di perusahaan besar. Ada banyak banget aktivitas yang terjadi setiap detik. Dari login user, akses file, pengiriman email, sampai trafik yang datang dari luar. Nah, semua itu menghasilkan yang namanya log.
Masalahnya, log ini jumlahnya luar biasa banyak. Kalau harus dicek satu-satu secara manual, bisa gila sendiri. Di sinilah Teknologi SIEM masuk sebagai penyelamat.
Dengan sistem SIEM, semua log dari server, aplikasi, firewall, router, sampai endpoint bisa dikumpulin di satu tempat. Tapi bukan cuma dikumpulin. Data itu juga dianalisis pakai aturan tertentu dan bahkan bisa pakai AI. Kalau ada aktivitas mencurigakan, sistem langsung kasih alert.
Baca Juga: Profil & Fakta Member BLACKPINK
Fungsi Teknologi SIEM yang Jarang Diketahui
Orang sering mikir kalau Teknologi SIEM cuma buat deteksi serangan. Padahal, fungsinya lebih luas dari itu. Yuk kita bahas beberapa kegunaan penting dari sistem ini.
Pengumpulan dan Korelasi Log
Fungsi utama dari SIEM platform adalah mengumpulkan log dari berbagai sumber dan menyatukannya dalam satu sistem. Tapi bukan sekadar ngumpulin, SIEM juga melakukan korelasi, alias menghubungkan satu log dengan log lainnya buat nemuin pola atau kejadian mencurigakan.
Contohnya gini: ada user login dari Indonesia, tapi lima menit kemudian login dari Rusia. Nah, sistem SIEM bakal kasih alert karena itu kelihatan aneh.
Deteksi Ancaman secara Real-Time
Salah satu kelebihan Teknologi SIEM modern adalah kemampuannya buat mendeteksi ancaman saat itu juga. Jadi sebelum serangan makin parah, kamu udah dikasih peringatan lebih dulu.
Apalagi sekarang banyak SIEM yang dilengkapi fitur machine learning. Jadi makin lama dipakai, sistem makin pintar mengenali mana aktivitas normal dan mana yang mencurigakan.
Audit dan Kepatuhan
Buat perusahaan yang wajib taat regulasi kayak ISO 27001, PCI DSS, atau HIPAA, Teknologi SIEM bisa bantu banget. Sistem ini bisa menghasilkan laporan otomatis tentang aktivitas user dan keamanan jaringan. Jadi kalau audit datang, tinggal cetak laporan aja.
Investigasi dan Forensik
Pernah denger ada kasus data breach dan tim IT bisa tahu siapa pelakunya, jam berapa kejadian, dan dari mana serangannya? Itu biasanya hasil kerja SIEM tools. Karena semua log terekam rapi, investigasi jadi lebih mudah dan akurat.
Baca Juga: Biodata Lengkap 4 Member BLACKPINK
Kenapa Teknologi SIEM Penting Banget di Era Sekarang?
Sekarang ini, serangan siber makin canggih dan sering terjadi. Mulai dari phishing, ransomware, sampai serangan APT (Advanced Persistent Threat). Tanpa sistem pemantauan yang baik, bisa-bisa serangan baru ketahuan setelah data udah bocor ke mana-mana.
Dengan Teknologi SIEM, perusahaan punya “mata” buat ngawasin aktivitas digital mereka. Sistem ini jadi semacam CCTV digital yang terus merekam dan menganalisis semua kejadian di jaringan.
Apalagi kalau kamu kerja di sektor kritikal seperti perbankan, kesehatan, atau pemerintahan. Memiliki sistem SIEM security bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan wajib.
Baca Juga: Koleksi Lagu BLACKPINK Terbaik
Perbedaan SIEM dengan IDS dan Firewall
Kadang orang suka bingung bedain antara SIEM, IDS (Intrusion Detection System), dan firewall. Padahal fungsinya beda-beda.
-
Firewall berfungsi buat memblokir akses yang nggak diizinkan.
-
IDS mendeteksi serangan yang sedang terjadi.
-
SIEM menggabungkan semua informasi itu dan menyajikannya dalam bentuk yang lebih mudah dianalisis.
Jadi bisa dibilang, Teknologi SIEM adalah pusat pemantauan utama yang “melihat” semua sistem keamanan dan menganalisisnya secara terpadu.
Contoh Nyata Penggunaan SIEM
Biar lebih kebayang, coba kita lihat contoh penggunaan Teknologi SIEM di perusahaan nyata. Misalnya di bank besar.
Setiap kali nasabah login ke internet banking, sistem mencatat IP address, waktu login, lokasi, dan perangkat yang digunakan. Semua data itu dikirim ke sistem SIEM.
Kalau ada anomali seperti login dari dua lokasi berbeda dalam waktu singkat, atau pola login yang mirip dengan bot, SIEM langsung kirim alert ke tim IT. Mereka bisa langsung ambil tindakan, seperti mengunci akun atau memblokir akses tertentu.
Tools dan Platform SIEM yang Banyak Dipakai
Ada banyak banget pilihan platform Teknologi SIEM di luar sana. Beberapa populer di antaranya:
Splunk
Splunk jadi salah satu SIEM software yang paling terkenal. Kelebihannya ada di kemampuan visualisasi dan integrasi ke berbagai sistem. Cocok buat perusahaan yang butuh laporan mendalam.
IBM QRadar
Kalau kamu kerja di enterprise besar, mungkin pernah dengar QRadar. Ini salah satu produk unggulan IBM dalam dunia SIEM. Fitur analitiknya kuat dan bisa dikombinasikan dengan solusi keamanan lainnya dari IBM.
ArcSight dari Micro Focus
ArcSight dikenal dengan kemampuannya dalam mendeteksi ancaman kompleks. Cocok buat organisasi yang punya infrastruktur besar dan butuh solusi keamanan yang scalable.
AlienVault OSSIM
Buat yang suka solusi open-source, AlienVault OSSIM bisa jadi pilihan menarik. Meski gratis, fiturnya lumayan lengkap dan cocok buat tim IT dengan budget terbatas.
Azure Sentinel
Kalau kamu udah pakai Microsoft Azure, Sentinel bisa jadi pilihan SIEM berbasis cloud yang fleksibel. Integrasinya dengan produk Microsoft lainnya juga seamless banget.
Tantangan dalam Menggunakan Teknologi SIEM
Meski kelihatannya keren, penggunaan Teknologi SIEM juga punya tantangan. Salah satunya adalah false positive, alias sistem memberi alert padahal sebenarnya tidak ada serangan. Kalau terlalu sering terjadi, tim keamanan bisa jadi abai dan melewatkan alert yang benar-benar penting.
Tantangan lain adalah volume data yang besar. Semakin banyak sistem yang diawasi, semakin banyak log yang dikumpulkan. Ini bisa bikin sistem SIEM jadi berat dan butuh infrastruktur kuat.
Selain itu, butuh tim yang paham cara menggunakan dan mengkonfigurasi SIEM solution dengan baik. Kalau salah setting, sistem bisa gagal mendeteksi ancaman yang sebenarnya.
Integrasi Teknologi SIEM dengan Sistem Lain
Salah satu keunggulan Teknologi SIEM modern adalah kemampuannya untuk integrasi dengan banyak sistem lain. Mulai dari firewall, antivirus, endpoint protection, sampai threat intelligence platform.
Dengan integrasi ini, SIEM bisa dapet informasi yang lebih lengkap dan menyeluruh. Bahkan bisa digunakan buat orchestration dan otomatisasi respon keamanan. Misalnya, kalau SIEM mendeteksi serangan, bisa langsung menginstruksikan firewall untuk memblokir IP tertentu secara otomatis.
Peran SIEM dalam Zero Trust Architecture
Di dunia keamanan siber yang terus berkembang, konsep Zero Trust makin populer. Prinsip dasarnya: jangan pernah percaya, selalu verifikasi.
Nah, Teknologi SIEM punya peran besar di sini. Karena SIEM bisa memantau setiap aktivitas dan memberi data lengkap buat memastikan akses yang diberikan memang aman dan sesuai.
Sistem SIEM membantu memvalidasi bahwa semua yang terjadi dalam jaringan sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Kalau ada penyimpangan, bisa langsung dikoreksi sebelum terjadi pelanggaran yang lebih serius.
Masa Depan Teknologi SIEM
Kalau bicara masa depan, Teknologi SIEM jelas nggak bakal ketinggalan. Sistem ini terus berevolusi mengikuti tren teknologi dan kebutuhan keamanan.
Sekarang banyak platform SIEM yang mulai mengadopsi kecerdasan buatan dan machine learning. Tujuannya biar analisis lebih cerdas dan nggak cuma berdasarkan aturan tetap, tapi juga berdasarkan pembelajaran dari data sebelumnya.
Selain itu, sistem SIEM berbasis cloud makin banyak digunakan. Ini karena fleksibel, gampang di-scale, dan biaya awalnya relatif lebih rendah dibanding on-premise