loucastle.com – Mungkin kamu sudah sering mendengar istilah Robotic Process Automation atau RPA belakangan ini, kan? Kalau masih belum terlalu paham, jangan khawatir. RPA adalah teknologi yang memungkinkan penggunaan software robot atau “bot” untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin yang biasanya dilakukan oleh manusia.
Pekerjaan seperti memasukkan data, mengelola email, atau memproses transaksi bisa diotomatiskan dengan bantuan RPA. Coba bayangkan kalau pekerjaan yang memakan waktu itu bisa diselesaikan oleh bot, berapa banyak waktu dan energi yang bisa dihemat. Keren, kan?
Baca Juga: Perjalanan Karier Lisa, Jennie, Rosé, Jisoo
Bagaimana Cara Kerja Robotic Process Automation?
Menggunakan Bot untuk Meniru Tugas Manusia
Pada dasarnya, Robotic Process Automation bekerja dengan cara meniru langkah-langkah yang dilakukan manusia saat menjalankan suatu tugas. Bot RPA dilatih untuk mengakses aplikasi yang sama, menjalankan proses yang sama, dan berinteraksi dengan antarmuka pengguna, baik itu di komputer atau perangkat lain.
Bot ini dapat menangani data, memindahkan informasi antara aplikasi, mengisi form, bahkan mengambil keputusan berdasarkan aturan yang sudah diprogramkan. Misalnya, saat ada email masuk yang harus diproses, bot bisa memindahkan data dari email tersebut ke dalam sistem internal perusahaan.
Menggunakan Aturan dan Algoritma yang Telah Ditentukan
RPA bekerja berdasarkan aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Setiap tugas yang dapat diotomatisasi biasanya adalah pekerjaan yang berulang dan berbasis aturan. Misalnya, jika perusahaan perlu memeriksa email yang berisi invoice, bot bisa memindahkan data dari email tersebut ke dalam sistem akuntansi, kemudian memberi tahu tim jika ada yang perlu diperiksa lebih lanjut.
Tidak Memerlukan Integrasi yang Kompleks
Berbeda dengan sistem otomatisasi yang lebih kompleks, Robotic Process Automation tidak memerlukan integrasi mendalam ke dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak yang ada. RPA bisa bekerja langsung dengan aplikasi-aplikasi yang sudah ada, seperti Microsoft Excel, CRM, atau software manajemen lainnya.
Baca Juga: Profil & Fakta Member BLACKPINK
Keuntungan Menggunakan Robotic Process Automation
Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
Salah satu alasan utama banyak perusahaan mulai menggunakan RPA adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Bayangkan kamu memiliki pekerjaan yang sama yang harus dilakukan berulang kali setiap hari. Kalau dikerjakan oleh manusia, tentu akan memakan waktu, tenaga, dan bisa membuat bosan.
Dengan RPA, bot bisa menyelesaikan tugas tersebut lebih cepat dan tanpa kesalahan, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tidak ada lagi pekerjaan yang terbengkalai atau terlambat.
Mengurangi Human Error
Seperti yang kita tahu, manusia itu kadang bisa lalai. Salah ketik, salah input data, atau lupa langkah-langkah tertentu itu sering terjadi. Nah, Robotic Process Automation mengurangi kemungkinan kesalahan semacam itu karena bot bekerja sesuai instruksi yang diberikan tanpa terpengaruh kelelahan atau emosi.
Dengan begitu, kualitas data yang dihasilkan jadi lebih akurat dan dapat diandalkan. Itu sebabnya banyak perusahaan di bidang keuangan atau kesehatan mulai mengadopsi RPA untuk memproses data yang sangat sensitif.
Biaya Operasional yang Lebih Rendah
Mungkin kamu berpikir, “Tapi kan, untuk menerapkan RPA perlu biaya yang besar.” Memang ada investasi awal untuk membeli software dan melatih bot. Namun, dalam jangka panjang, Robotic Process Automation bisa mengurangi biaya operasional secara signifikan. Kamu nggak perlu lagi merekrut banyak staf untuk pekerjaan administratif yang repetitif.
Dengan biaya yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi, perusahaan bisa mengalihkan sumber daya manusia ke tugas-tugas yang lebih strategis dan bernilai tambah.
Baca Juga: Biodata Lengkap 4 Member BLACKPINK
Siapa Saja yang Bisa Menggunakan Robotic Process Automation?
Perusahaan Besar dengan Proses yang Rumit
Bagi perusahaan besar yang memiliki banyak sistem dan proses yang berjalan paralel, RPA bisa sangat berguna. Misalnya di perusahaan manufaktur atau distribusi yang memiliki banyak tahapan dalam rantai pasokan. Dengan RPA, proses pengelolaan persediaan atau pemesanan bisa otomatisasi sepenuhnya, mengurangi ketergantungan pada staf manual.
Perusahaan Kecil dan Menengah yang Ingin Menghemat Waktu
Meski RPA sering digunakan oleh perusahaan besar, robotic process automation juga bisa diterapkan oleh usaha kecil dan menengah. Contoh sederhananya, sebuah toko online bisa menggunakan RPA untuk memproses pesanan, memverifikasi pembayaran, dan mengirimkan notifikasi kepada pelanggan tanpa perlu intervensi manusia.
Lembaga Keuangan dan Kesehatan
Di sektor-sektor yang sangat bergantung pada pengelolaan data, seperti keuangan dan kesehatan, RPA memberikan manfaat besar. Di bank, bot bisa memproses klaim, memeriksa riwayat transaksi, atau memverifikasi identitas pelanggan. Di rumah sakit, RPA dapat membantu mengelola jadwal janji temu pasien, mengirimkan tagihan, atau mengatur pengingat untuk pasien.
Baca Juga: Koleksi Lagu BLACKPINK Terbaik
Tantangan dalam Menggunakan Robotic Process Automation
Menentukan Proses yang Bisa Diotomatisasi
Tantangan pertama dalam mengimplementasikan Robotic Process Automation adalah menentukan proses mana yang harus diotomatisasi. Tidak semua tugas bisa atau perlu diotomatisasi. Pekerjaan yang berbasis aturan dan berulang adalah kandidat terbaik untuk RPA. Namun, proses yang terlalu kompleks atau memerlukan pengambilan keputusan berbasis konteks mungkin lebih sulit untuk diotomatisasi dengan sukses.
Biaya Awal dan Implementasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, investasi awal dalam software dan pelatihan bot bisa cukup mahal. Meskipun ada penghematan biaya dalam jangka panjang, perusahaan harus siap mengeluarkan biaya untuk membeli lisensi perangkat lunak RPA dan memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik.
Perubahan dalam Pekerjaan Manusia
Salah satu kekhawatiran yang sering muncul terkait penerapan RPA adalah pengaruhnya terhadap pekerjaan manusia. Beberapa orang mungkin merasa terancam karena bot mulai menggantikan pekerjaan mereka. Meskipun demikian, pada kenyataannya, RPA lebih banyak digunakan untuk menangani pekerjaan yang bersifat repetitif, bukan menggantikan pekerjaan manusia sepenuhnya.
Sumber daya manusia bisa dialihkan untuk tugas yang lebih kreatif dan strategis, seperti merancang inovasi baru atau melayani pelanggan dengan cara yang lebih personal.
Bagaimana Memilih Solusi Robotic Process Automation yang Tepat?
Tentukan Kebutuhan Bisnis
Sebelum memilih solusi RPA, sangat penting untuk memahami kebutuhan bisnis. Apa saja tugas yang paling banyak memakan waktu? Apa yang paling mempengaruhi efisiensi? Setelah itu, cari solusi RPA yang menawarkan fitur yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Pertimbangkan Skalabilitas
Saat memilih software RPA, pastikan solusi yang kamu pilih bisa berkembang seiring waktu. Jika perusahaan berkembang dan proses semakin kompleks, solusinya harus bisa menangani beban kerja yang lebih besar.
Pastikan Dukungan dan Pembaruan
Solusi RPA yang baik akan terus diperbarui dan didukung dengan fitur terbaru. Sebelum membeli software, pastikan bahwa penyedia layanan memberikan dukungan teknis yang handal dan pembaruan berkala.
Bagaimana Robotic Process Automation Dapat Meningkatkan Pengalaman Pelanggan?
Kecepatan Respon yang Lebih Cepat
Dengan otomatisasi banyak proses internal, perusahaan bisa memberikan layanan lebih cepat kepada pelanggan. Misalnya, proses verifikasi atau konfirmasi bisa dilakukan dalam hitungan detik, bukan berjam-jam seperti biasanya. Pengalaman pelanggan pun jadi lebih memuaskan.
Pengalaman yang Lebih Konsisten
Selain itu, dengan RPA, perusahaan bisa menjamin bahwa setiap langkah dilakukan dengan cara yang konsisten. Jadi, tidak ada lagi perbedaan dalam cara layanan diberikan, karena semuanya diproses oleh bot yang bekerja sesuai standar yang ditetapkan